Minggu, 27 Juni 2010

CEMBURU MEMBURU

Degub jantungku bergetar tak berirama
Nyanyian cinta tak lagi bisa kudengar
dari kuping yang menganga merah..

Aliran darah begitu beku membatu
ada sedikit gejolak
dibatin coba teriak..

Aku bagaikan ombak besar bergerak menari
Kuhantamkan karang2 jadi remuk tak menyatu
Yah,,aku cemburu!!
Seperti camar dalam gelap tak bersarang..

Tak sadar dengan perlahan batinku bicara
"Bukankah dia bukan milikmu lagi?"
Aku kembali diam
Berdiri dalam gelap membunuh sepi..
[..]

Kamis, 03 Juni 2010

Bukan Cinta

Kau bisikkan aku tentang cinta, kau percaya padaku, katamu. Tapi sudah aku katakan, aku tak pernah percaya dengan cinta, apalagi hanya cinta seorang pacar. Kau mendesak, kau terus yakinkan aku agar aku mengerti jika kau benar cinta. Ah, aku sudah mengerti dari dulu kau mencintaiku, kau selalu merindukanku. Tapi aku tak percaya cinta, kekasihku.

Cinta bagiku adalah burung yang bebas untuk terbang, ia ada hanya di awang-awang. Sesekali bergelantungan di dahan-dahan, setelah itu pergi, lalu bergelantungan lagi, seperti itu seterusnya. Masihkah kau percaya cinta?

Masih ingatkah kau tentang cerita raja-raja dan satria? Mereka pergi mengembara, kemudian di suatu desa bertemu dengan gadis belia yang cantik, maka dirayulah gadis itu untuk dipersuntingnya. Bukan, bukan dipersunting. Ia hanya dijadikan selir saja untuk sang raja atau satria, agar mereka bebas memilih lagi selirnya suatu ketika. Masih kau percaya cinta?

Bukan aku tak mencintai kau, kekasihku. Biarlah semua berjalan dengan apa adanya, aku lelaki dan kau wanita. Pada akhirnya akan berpasangan. Bila sang lelaki tak mendapat pasangan, barangkali terlalu banyak wanita-wanita yang di pungut oleh sang raja. Bila wanita tak mendapat pasangan, barangkali pula pria diciptakan Tuhan lebih sedikit dari wanita.

Baiklah, aku akhirnya percaya kau. Percaya kesungguhanmu, tapi bukan percaya cinta. Cinta bisa hadir di mana saja, di mana ada Setan di situlah ada cinta. Mungkin cinta itu suci, kata seseorang. Lalu apa yang yang dinamakan zina itu? Bukankah mereka yang melakukannya pun atas dasar cinta? Bila benar itu atas nama cinta, kenapa disebut kotor? Kan mereka tidak bertemu di jalan?

Jadi aku rasa cinta itu tak suci, cinta tak ada. Sekarang aku akan bertanya padamu tentang cintamu itu yang menggebu hingga membiru. Cintmu yang katamu hanya untukku seorang, cintamu yang tak mengenal tapal batas waktu dan tempat. Cintamu yang seperti samudra biru dengan ombak yang menderu-deru tak karuan, hingga karang pun pecah belah bila diterjang olehnya. Cintamu yang agung itu!

Kau percaya cinta? Tak usah kau jawab aku sudah tahu jawabanmu. Cinta itu tidak tunggal, kekasihku. Cinta itu universal. Ia hanya seperti sejumput tembakau yang bisa dililit siapa saja untuk dihisap, untuk dijual, bahkan untuk menjadi kesenangan. Tapi ia juga bisa merusak, bisa menyesakkan siapa saja yang tak hati-hati menggunakannya. Siapa pun bisa mencinta, dan siapa pun bebas untuk dicinta.

Kau cinta ibumu, itu sudah tentu. Kau cinta semua-mua yang kau suka, yang kau rasa itu berharga. Begitupun cintamu dengan aku, kau yakin jika aku ini berharga buatmu. Tapi itu hanya sedikit saja dari maumu, itu belum lagi cukup buat pikiran bawah sadarmu. Dan suatu kali kau akan membutuhkan oranglain selain aku. Aku tak percaya cintamu, dan aku tak butuh cintamu, karena aku tak percaya cinta.

Kekasihku, manusia itu tidak sempurna. Kesempurnaan tak akan dicapai manusia, sebab ia merasa diri tak pernah puas.

Kita bagaikan mata uang barang, kekasihku. Kita bisa hidup dengan saling melengkapi. Kesempurnaanku ada di kau, dan kesempurnaanmu ada padaku. Manusia akan terus mencari, terus mencari…
[..]