Sabtu, 31 Juli 2010

"BEKASI RAYA"Denny Bratha Affandi

MENYUSURI BEKASI RAYA jejak reportase,, adalah buku pertama Denny Bratha Affandi. Buku yang penuh dengan nilai-nilai sejarah yang sangat tinggi khususnya untuk Bekasi baik kota maupun kabupaten. Latar belakang menulis buku ini adalah karena kecintaannya penulis pada Bekasi. Buku ini terbagi atas lima bagian yang menguraikan sisi budaya,sejarah, pendidikan, lingkungan, serta fenomena kota yang bila kita telisik lebih dalam kita akan mudah memicingkan mata seraya berpikir. Nyata ataukah tak nyata? memang sesuatu yang sulit untuk kita telaah. Namun itulah beragam fenomena kota Metropolitan yang sengaja Bratha tuangkan dalam lembar-lembar karyanya. Jawabnya adalah nyata. Karena buku ini telah cukup mewakili itu.


Bentangan sejarah serta goresan budaya Bekasi sangat digambarkan dalam buku ini, banyak hal yang kita lupa bahkan sengaja kita tinggalkan hal-hal yang sifatnya dengan kedaerahan. Misalkan saja pada seni budaya daerah kita,,banyak sekali yang kita tinggalkan. Mungkinkah kesenian daerah telah tergilas arus Modernisasi kota ini? kota Metropolitan dengan segala kekiniannya?

Sangat jelas nampaknya pemerintah tidak serta merta memasyarakatkan kesenian daerah yang memang harus dikembalikan kepada masyarakat. Dalam hal ini tak ada yang namanya BEKAS KESENIAN,!! kesenian adalah hal yang mutlak bagi suatu Masyarakat. Jika kita telah melupakan Seni Budaya, maka secara tidak langsung kita juga melupakan Sejarah sendiri. Dan apa jadinya jika masyrakat tak memahami Sejarah? maka kegelapan dan ketidaktahuanlah yang kita dapati tentang apa yang kita tempati.


Memang dalam buku ini kita jarang sekali menemukan hal yang bersifat Ilmiah atau hal yang memiliki kelengkapan data, Penulispun sedari awal sudah menyadari akan hal itu. Buku ini sifatnya hanya mengingatkan,bahwa di Bekasi masih banyak hal-hal yang menarik yang jika kita kelola pastilah akan menuai manfaat lebih dalam.

Buku ini hanyalah serpihan-serpihan koran yang diterbitkan satu minggu sekali di Pikiran Rakyat. Tapi penyajian buku dengan cara seperti ini; banyaknya judul yang isinya tak terlalu panjang , saya rasa Penulis telah berhasil. Tak bisa kita pungkiri jaman sekarang jarang sekali ada orang yang betah membaca(non fiksi) terlalu panjang, kebanyakan dari mereka memilih bacaan-bacaan yang ringan. Buku ini ringan untuk dibaca,namun terdapat makna yang sangat mendalam.


Membaca buku ini,sepertinya kita akan mendapankan sentilan-sentilan kecil. Secara tidak sadar kita akan malu terhadap kealpaan kita tentang apa yang terjadi di masyarakat sendiri. Khususnya untuk Pemerintah(buku tersebar di instansi2 pemerintah), ini menjadi sebuah kritik yang cukup menyentak untuk para pejabat pemerintahan. Dengan munculnya buku ini,saya kira kita sebagai masyarakat Bekasi musti berbenah diri. Apalagi bila kita tahu Penulis buku ini bukanlah Penduduk asli Bekasi.


Saya gambarkan saja sebagian buku ini, tentang pendidikan. Di Bekasi ada beberapa Sekolah Dasar yang didirikan oleh orang-orang yang peduli dengan Masyarakat. Sekolah yang banyak diikuti oleh para Pemulung dan Anak-anak jalanan.

Awalnya sekolah ini masihlah kecil,tapi berkat para Relawan-relawan yang telaten, maka sekarang sekolah ini banyak memiliki Siswa. Sekolah ini lebih menekankan pada moral,mengingat anak-anak jalanan jarang mendapat perhatian banyak tentang tata krama. Namun sayang,sekolah ini tak bisa mengeluarkan Ijazah karena dianggap belum memiliki standar pendidikan.


Seharusnya pemerintah sadar,bahwa masih banyak anak-anak yang memiliki semangat belajar tinggi. Walau harus berbagi waktu dengan bekerja, Mereka ini sangat antusias untuk mengikuti sekolah. Sekolah yang termarjinalkan, tak seperti anak sekolah yang berpakaian seragam serta bersepatu. Jangan sampai Mereka ini takut untuk bermimpi,

Mereka adalah Anak Bangsa yang seharusnya terbangsakan oleh negara. Mereka inilah Aset bangsa yang sangat berharga. Negara kita telah MERDEKA 60tahunan yang lalu, namun nampaknya negara kita belumlah bisa untuk mengisi Kemerdekaan itu. PENDIDIKAN KITA BELUMLAH MERDEKA!!! Pendidikan kita masih sama seperti sebelum Merdeka, Yang Bangsawan/ bermaterilah yang bisa merasakan indahnya ilmu pengetahuan.


Buku ini bagai cermin Bangsa ini, Saya rasa Penulis cukup sedih untuk menuliskan dan mendalami hal ini. Semoga melalui buku ini kita akan lebih bisa membuka mata dan hati kita untuk melihat dan merasakan apa yang sebenarnya terjadi di sekitar kita. Isilah kemerdekaan Indonesia,

Bukankah itu yang menjadi tujuan bersama? Tentunya untuk Tuan-Tuan Elit Politik kita akan bisa lebih peka terhadap problema sekitar kita. karena itulah yang menjadi tanggung jawabnya. Mengkritik dengan Karya,itulah simpulan saya terhadap penulis serta buku ini. SELAMAT BERCERMIN!!!!!!!!

0 komentar:

Posting Komentar